Jakarta - Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sempat ditanya soal sikap tegasnya pada wawancara di sebuah stasiun televisi swasta. Anies ditanya soal memecat anak buah yang melakukan kesalahan.
Menjawab pertanyaan pembawa acara, Anies mengatakan bahwa ia sedang berusaha memberhentikan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai gubernur DKI Jakarta. Menanggapi hal itu, Cawagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berpesan agar pesaingnya itu bersabar.
"Saya bilang begini, sabarlah Pak Anies, sabarlah, bahwa yang bisa memecat kami yaitu warga masyarakat karena kami ini kan pelayan warga, jadi yang menentukan itu biarkan warga," kata Djarot usai blusukan di Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (29/3).
Mantan Wali Kota Blitar ini mengatakan dirinya dan Ahok merupakan pelayan masyarakat yang dikontrak. Kontrak tidak akan diperpanjang apabila warga tidak puas terhadap kinerja mereka.
"Kami ini kan pelayan kontrak, kontraknya berapa? 5 tahun. Jadi yang mecatbukan Pak Anies ya, Pak Anies nggak bisa dong mecat kami. Yang bisa adalah warga, maka sabar, serahkan itu pada pilihan warga," jelas Djarot.
Menurutnya, Anies tidak bisa memecat apabila warga DKI puas terhadap kinerja Ahok-Djarot. Soal pemecatan itu, kata Djarot, hanya penilaian dari Anies bersama jajarannya.
"Kalau warga memang puas dengan kinerja kami sebagai pelayan warga ya sulit untuk mecat kami, wong seneng. Kalau Pak Anies nggak puas ya mungkin cuma Pak Anies sama Pak Sandi dan teman-temannya, tapi warganya kan belum tentu," ujar Djarot.
Dengan berguyon, Djarot menyebut tidak seperti dirinya dan Ahok, Anies bisa dipecat karena menjabat menteri beberapa waktu lalu. Jabatan menteri, dikatakan Djarot, adalah pembantu presiden sehingga bisa saja dipecat.
"Kalau Pak Anies itu dulu bisa dipecat karena Pak Anies itu dulu pembantu presiden. Jadi kalau presidennya itu kemudian nggak cocok sama pembantunya kan diberhentikan," seloroh Djarot.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar