Kamis, 30 Maret 2017

Kisah dari Kulon Progo: Maaf dan 'Hukuman' bagi Penyebar Hoax Longsor

Kulon Progo - Cerita berawal dari warga Desa Kalirejo, Kulon Progo yang dibuat resah dengan beredarnya serangkaian pesan whatsapp pada Jumat (17/3) sore. Pesan itu berbunyi telah terjadi bencana longsor di Dusun Sengir yang menewaskan beberapa warganya. 

Warga Dusun Sengir banyak menerima telepon dari keluarga di perantauan. Begitu pula dengan aparat desa. Dering telepon para aparat Desa Kalirejo, hari itu, tak berhenti berbunyi. 

"Dari berbagai pihak menanyakan kabar desa kami. Ya kami klarifikasi, tidak terjadi apa-apa," ujar Penanggung Jawab Pedukuhan Sengir Setya Wahyudi saat ditemui di Kantor Desa Kalirejo, Kecamatan Kokap, Kulon Progo, Kamis (30/3/2017). 

Namun tak berhenti pada mengklarifikasi kabar palsu itu, warga masih bertanya-tanya. Mengapa sampai ada pesan yang begitu mengerikan tentang desanya. Lalu siapa yang menyebarkan pesan itu?

Berbagai pertanyaan dan keresahan membuat warga Dusun Sengir memutuskan untuk menggelar pertemuan.

Musyawarah warga di Balai Dusun Sengir dihadiri sejumlah aparat desa. Hingga sepekan kemudian, Kepala Desa Kalirejo, Lana menyampaikan bahwa pihaknya telah menemukan pelaku penyebar berita hoax tersebut. 

"Lalu ada rapat warga lagi, Jumat (24/3). Di situ ada beliau (penyebar hoax) dihadirkan. Ada juga perwakilan dari kepolisian, Pak Lurah (hadir)," imbuhnya. 

Di pertemuan itulah, seorang guru sekolah menengah pertama yang dihadirkan oleh Lana, menyampaikan pengakuan, penyesalan, dan permintaan maaf di hadapan para warga.

"Menurut pengakuannya, pesan itu didapat dari orang lain lalu dia kirim ke grup, ditanyakan apakah benar atau tidak," kata Yudi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar