Jakarta - Warga Nahdlatul Wathan geram atas penghinaan dan cacian SHS terhadap Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi. SHS didesak untuk meminta maaf ke publik atas perlakuan kasarnya terhadap Tuan Guru Bajang (TGB) itu.
"Kami meminta pihak kepolisian agar SHS ini didorong untuk meminta maaf kepada publik dan warga NW agar tidak mengulangi perbuatannya," ujar Ketua Nadhatul Wathan Wilayah Jabar Wahyu Setiawan kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (14/4/2017).
Wahyu mengatakan, perkataan kasar SHS itu telah menyinggung warga Nahdlatul Wathan secara umum karena TGB sendiri merupakan warga Nahdlatul Wathan. Tidak hanya itu, menurut Wahyu, perkataan SHS juga telah menyinggung SARA.
"Maka dari pada itu kita selaku pecinta TGB, kita sangat keberatan dengan statement SHS ini," ungkapnya.
Menurut Wahyu, warga Nahdlatul Wathan bereaksi keras atas ucapan SHS itu. Bahkan ada sekelompok yang akan mendatangi SHS, namun ia cegah.
"Ada yang mau datangi ke rumahnya di Kedoya atau datangi ke bekas sekolahnya. Saya bilang tunggu dulu kita lakukan langkah hukum saja dulu. Apabila langkah hukum tidak bisa, kita lakukan langkah lain yang lebih besar," sambungnya.
Kedatangan Wahyu bersama sejumlah orang lainnya ke Polda Metro adalah untuk melaporkan SHS ke polisi. Namun laporan mereka ditolak polisi. "Di sini kita masih melengkapi berkas. Yang mau kami laporkan pidana penghinaan dan SARA," ucapnya.
Meski TGB sendiri telah memaafkan, tetapi warga NU telah tersakiti. "TGB sudah memaafkan, tetapi ini sudah diketahui khalayak. Kita sebagai warga nahdliyin, kita marah, kalau TGB memaafkan tapi kita belum memaafkan karena kita merasa tersakiti," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar