Sabtu, 04 Maret 2017

Dua Patung Langka Korban ISIS Kembali 'Pulih'

JakartaCNN Indonesia -- Pihak penanggung jawab benda cagar budaya Suriah mengatakan dua patung langka berhasil diselamatkan dari kelompok Iraq and Syria Islamic State (ISIS) di kota kuno Palmyra dan telah berhasil direstorasi di Italia serta dikembalikan ke negara itu.

"Dua patung tersebut telah dikembalikan ke Suriah Selasa lalu dan menambah 400 artefak yang berhasil diselamatkan dari Palmyra,"  kata direktur benda kuno Maamun Abdul Karim seperti dilansir dari AFP.

Anggota ISIS menduduki Palmyra sejak Mei 2015 dan secara sistematis mulai menghancurkan berbagai monumen dan kuil peninggalan sejarah yang mengandung banyak benda arkeologi.

Mereka mulai diusir sejak Maret 2016 namun kembali menguasai kota sejak Desember.

Dua benda bersejarah tersebut ditemukan oleh tentara Suriah dalam kondisi rusak parah akibat hantaman palu. Artefak yang ditemukan tersebut mungkin yang tersisa dan tidak dicuri.

Restorasi kemudian menggunakan teknologi modern yang sekaligus sebagai ungkapan penghargaan kepada mantan direktur benda kuno Khaled al-Assad yang terbunuh oleh ISIS pada 2015 lalu.

AFP melaporkan ada dua patung, wanita dan laki-laki, yang dibawa dari museum di Damaskus ke sebuah tempat tersembunyi pada Rabu lalu.

Abdul Karim mengatakan restorasi patung sebagai langkah positif nyata dari masyarakat internasional untuk melindungi warisan umat manusia di Suriah.

"Ini adalah bagian dari diplomasi budaya, yang tidak melihat persamaan dari berbagai negara di dunia sebagai upaya memerangi ekstremisme dan barbarisme," kata Abdul Karim.

"Pada akhirnya, warisan budaya Suriah adalah warisan umat manusia," katanya.

Patung tersebut berasal dari abad ke-dua dan ke-tiga dan dipindahkan ke Roma, Italia, via Libanon.

Sebuah tim berisi lima pakar bekerja dalam restorasi tersebut selama sebulan dan berfokus terutama pada wajah.

Pada satu patung, bagian atas wajah telah hancur, namun tim berhasil menciptakan kembali bagian yang hilang menggunakan bubuk nilon sintetis dan printer tiga dimensi yang belum pernah digunakan dalam tindakan restorasi.

Potongan baru melekat pada payudara dengan bantuan magnet yang kuat. 

"Bagian baru itu benar-benar membuatnya dapat dilepas, sejalan dengan prinsip semua pekerjaan restorasi harus mudah dilaksanakan," kata Antonio Laccarino, salah satu ahli restorasi patung itu.

"Apa yang sudah dihancurkan ISIS, telah kami bangun kembali. Melalui budaya, kami juga mengobarkan pertempuran ideologi." lanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar