"Iya semalam kita tahu jam 24.00 WIB mereka mengancam bilangnya warga tidak mau menerima Pak Djarot. Saya tanya saja 'warga yang mana? Karena saya warga di sini," kata pemilik rumah, Ita Rahmawati (46) di Jalan Kramat, Jakarta Pusat, Senin (20/3/2017).
Djarot mengaku kaget mendapat laporan tersebut. Sebelum memberi sambutannya, dia mengaku kecewa ada orang yang mengancam diadakannya acara kea"TidakBOLEH ada yang menghalang-halangi jika ada kegiatan seperti ini ya. Jangan jadi warga dibungkam ditakut-takuti," ujar Djarot.
"Kalau mau mengganggu laporkan, cara-cara yang tidak baik itu apalah kita pernah mengganggu acara orang lain? Kok sukanya ganggu gunakan isu-isu agama," ujar Djarot.
Djarot di pengajian MT Annisa / Foto: Nathania Riris Michicco/detikcom
|
Namun Djarot kembali tak mau ambil pusing. Dia akan tetap blusukan seperti biasanya.
"Katanya mau bangun demokrasi sehat kok praktik mereka seperti itu; saya dapat laporkan mau diganggu loh tidak bisa semua punya hak," tambahnya.
Dia pun mengomentari spanduk yang masih terpasang dan menegaskan akan tetap blusukan seperti biasa.
"Ya pokoknya saya jalan seperti biasa blusukan, saya minta komitmennya aja. Katanya mau bangun yang bermartabat kok spanduk-spanduknya gitu kok kayak ada yang panik yang takut," tutupnya.
Warga yang menolak Djarot di pengajian MT Annisa / Foto: Mustaqim/detikcom
|
Kegiatan pengajian tersebut dijaga oleh polisi dan Barisan Ansor Serbaguna Nahdatul Ulama (Banser NU). Di luar lokasi acara, ada sekelompok warga yang membawa tulisan penolakan terhadap Djarot. Mereka kemudian bubar saat pengajian selesai.
Polisi jaga pengajian MT Annisa / Foto: Mustaqim/detikcom
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar