Sabtu, 04 Maret 2017

Isak Tangis Yuli, Tersadar Anak dan Suami Tak Lagi Pulang ke Rumah

Garut - Banjir bandang yang menerjang Kabupaten Garut, 20 September 2016 lalu, masih menyisakan duka mendalam bagi para korban yang masih bisa selamat dari bencana yang sangat mengerikan tersebut.

Banjir besar dalam sejarah Kabupaten Garut itu menimbulkan 2.525 korban. Lebih dari 50 diantaranya merupakan korban jiwa, dengan menyisakan 16 korban yang belum ditemukan hingga saat ini. 

detikcom mencoba berbincang dengan salah seorang korban banjir bandang yang diakibatkan oleh luapan Sungai Cimanuk tersebut. Adalah Yuli Yuliani, wanita paruh baya berusia 32 tahun yang menceritakan pengalaman terburuk dalam hidupnya tersebut kepada detikcom. Diiringi isak tangisnya yang tiada henti, Yuli sapaan akrabnya memberikan kesaksiannya saat air bah mulai menggenangi rumahnya yang terletak di Kampung Cimacan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

"Jadi waktu pas kejadian itu siangnya saya sekeluarga baru saja menikahkan adik saya. Saya sama suami dan anak-anak masih sempat tertawa diacara nikahan itu, nggak ada firasat apapun, bahkan nggak kepikiran bakal ada banjir segede itu," ungkap Yuli, saat ditemui, Sabtu (04/03/2017) di Panti Werdha Garut, Jalan RSUD Dr. Slamet, Tarogong Kidul.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar