"Kedatangan kedua Raja Arab Saudi ke Indonesia secara substansi sama. Baik Raja Faisal Ibn Abdulaziz Al Saud pada 47 tahun lalu saat Presiden Soeharto dan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud dengan Presiden Jokowi," kata Direktur Pusat Kajian Timur Tengah UI Abdul Mutaali saat dihubungi detikcom, Jumat (3/3/2017).
Abdul menjelaskan, kesamaan keduanya tampak terlihat saat keduanya memberikan pidato politik di depan parlemen.
"Pertama, keduanya sama-sama berbicara di depan parlemen, di mana Raja Faisal berpidato di parlemen DPR Gotong Royong pada 11 Juni 1970. Sama halnya dengan Raja Salman saat ini," lanjutnya.
Lanjut Abdul menjelaskan, bila mengingat momen kedatangan Raja Faisal di Indonesia, itu terjadi di awal pemerintahan Presiden Soeharto. Momen itu pula yang terjadi saat Raja Salman datang di awal pemerintahan Presiden Jokowi.
"Keduanya sama-sama datang di awal pemerintahan, Raja Faisal datang di awal pemerintahan Pak Soeharto, ketika kondisi sangat transisi sekali dari entitas ideologi politik Pak Soekarno ke Pak Soeharto. Kemudian Raja Salman juga datang di awal pemerintahan Pak Jokowi dalam kondisi yang juga sama-sama transisi atau artinya memerlukan legalitas populis dari masyarakat majority yaitu umat Islam di Indonesia," jelasnya.
Foto: Dok. King sSaud Foundation (kingsaud.org)
|
Sebagaimana diketahui, kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud ke Indonesia menjadi kunjungan yang bermakna bagi bangsa Indonesia. Raja Salman menjadi Raja Arab Saudi kedua yang berkunjung ke Indonesia setelah Raja Faisal Ibn Abdulaziz Al Saud pada 47 tahun silam.
Seperti dikutip detikcom, Minggu (25/2/2017) dari buku 'Jejak Langkah Pak Harto 28 Maret 1968-23 Maret 1973' yang ditulis Tim Dokumentasi Presiden RI yang dilansir situs soeharto.co.
Raja Faisal berkunjung ke Indonesia pada Rabu (10/6/1970). Kedatangan Raja Faisal disambut oleh Presiden Soeharto dan Ibu Negara Tien Soeharto di Istana Merdeka, Jakarta.
Dalam pertemuan itu Presiden Soeharto telah menegaskan kembali sokongan Indonesia terhadap perjuangan bangsa Arab. Perundingan juga menyentuh masalah hubungan ekonomi antar kedua negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar