Dalam saluran Youtube-nya 'How to Dad', Jordan Watson melakukan sesuatu ketika ia pergi ke mal bersama putrinya. Saat itu, Jordan menyelipkan balon merah yang di bawahnya terdapat semacam pemberat ke celana sang putri yang sudah lincah berlarian.
"Dia akan baik-baik saja. Saya akan menunjukkannya pada Anda," kata Jordan dalam video berdurasi 1 menit 13 detik itu.
Setelah dipasangkan balon, si anak tampak berlarian dan memang, kondisinya baik-baik saja. Meski begitu, Jordan tetap mengawasi putri kecilnya itu. Sejak diunggah pada 27 November lalu, video ini sudah dilihat lebih dari 38 ribu kali.
Sebanyak 1.104 orang pun menyukainya. Netizen yang menulis komentar umumnya mengapresiasi video yang dirasa cukup menghibur tersebut. Tetapi, ada seorang netizen dengan akun Thinkbeforeyoureply mengatakan ia juga mengenakan trik serupa ketika mengajak balitanya ke supermarket.
Foto: Youtube/ How A Dad
|
Cara itu ternyata berhasil. Kemudian, akun Vicki Jo berujar jika dia bisa membayangkan bagaimana banyak balon beterbangan di mal, ketika banyak orang tua melakukan trik ini.
Menanggapi apa yang dilakukan Jordan terhadap putrinya, psikolog anak dari Klinik Tiga Generasi, Saskhya Aulia Prima, MPsi, Psikolog mengatakan pada anak sekecil itu, baik diberi balon atau tidak, orang tua mesti bagi-bagi tugas untuk mengawasi si anak. Sebab, bisa saja anak mendadak naik turun eskalator atau jatuh.
Baca juga: Ortu Sibuk dengan Gadget, Anak Rentan Terpisah Saat Jalan-jalan
"Intinya apapun metode yang diterapkan supaya anak nggak hilang, tetap kuncinya harus diawasi maksimal oleh orang tuanya. Harus tetap diikuti anaknya," tegas Saskhya saat dihubungi detikHealth, Kamis (1/12/2016).
Pada prinsipnya, ketika mengawasi anak, apapun metodenya dikatakan Saskhya orang tua meski melihat juga kenyamanan si anak. Ketika ada atribut yang ternyata mengganggu saaat dilekatkan di badan anak, pergerakannya bisa saja terhambat.
Apalagi, ada pula anak yang tidak suka ada benda menempel di tubuhnya hingga membuat dia gatal atau risi. "Kalau ini kan videonya for fun ya. Cameraman-nya mungkin juga ada beberapa dan sebenarnya si anak juga selalu underwatch ya," tutur Saskhya.
Ia turut menyinggung ketika orang tua mengajak anak ke mal, mesti dilihat tujuannya: mengajak anak main atau belanja. Sebab, dua situasi itu menurut Saskhya perlu strategi khusus.
Baca juga: Tak Cuma di Mal, Penculikan Anak Juga Kerap Terjadi di Klinik Bersalin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar