Paris - Pria yang ditembak mati akibat merebut senjata api dari tentara di Bandara Olry, Paris, Prancis, diketahui bernama Zied B. Selain diduga terlibat jaringan kelompok radikal, dia juga merupakan buronan beberapa kasus kriminal.
Dilansir AFP dan Reuters, Minggu (19/3/2017), sumber dari kepolisian mengatakan Zied B berkebangsaan Prancis dan berusia 39 tahun. Pria itu memiliki beberapa catatan kejahatan seperti narkoba, pencurian senjata, dan menjadi buron polisi.
Menteri Dalam Negeri Paris Bruno Le Roux mengatakan pria itu dikenal oleh polisi dan badan intelijen. Sumber di pengadilan mengatakan ayah dan saudara laki-laki pria itu ditahan polisi untuk diperiksa.
Polisi juga mencari rumahnya di pinggiran kota Paris bagian timur laut di Garges-les-Gonasse, di kawasan multi etnis Seine-Saint-Dennis.
Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan kasus itu ditangani jaksa anti teror. Insiden itu telah menunjukkan kebutuhan operasi keamanan 'Sentinelle' yang dilakukan setelah serangan militan pada 2015.
Sebelumnya diberitakan aparat keamanan di Bandara Orly, Paris, Prancis menembak mati seorang pria yang merebut senjata api dari seorang tentara. Hampir 3 ribu orang dievakuasi dari bandara tersebut dalam insiden itu.
Atas kejadian ini, seluruh penerbangan dari dan ke Bandara Orly telah ditunda. Insiden ini terjadi di saat Prancis tengah bersiaga menjelang pemilihan presiden yang akan digelar dalam waktu dekat.
Prancis saat ini masih dalam keadaan darurat menyusul serangkaian serangan teror, termasuk pembantaian di Paris pada November 2015 dan serangan truk maut di Nice pada Juli 2016. Kemudian pada pertengahan Februari lalu, seorang warga Mesir melakukan serangan golok di museum Louvre di Paris.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar