Seperti dilansir Reuters, Jumat (24/3/2017), Masood pernah diinterogasi oleh badan intelijen Inggris MI5 soal kekerasan. Pihak kepolisian mengatakan Masood berdomisili di West Midlands, Inggris bagian tengah.
"Masood bukanlah subjek dari setiap investigasi yang dilakukan baru-baru ini. Dia diketahui pernah diperiksa polisi dan memiliki keyakinan untuk melakukan penyerangan termasuk kepemilikan senjata dan pelanggaran ketertiban umum," kata polisi dalam pernyataannya.
Selain itu, polisi juga mengatakan Masood tidak terbukti melakukan serangan terorisme sebelumnya. Dia pernah dihukum pada 2003 lalu karena kepemilikan senjata tajam berupa pisau.
Masood melakukan aksinya pada Rabu (22/3) lalu. Ia mengawali serangan dengan menabrakan Hyundai 4x4 berwarna abu-abu ke pejalan kaki di trotoar Westminster Bridge. Kemudian ia melanjutkan serangan dengan mengendarai mobil tersebut dalam kecepatan tinggi.
Setelah itu, Masood menghantamkan mobil ke pembatas besi di bagian kiri jalan Westminster Bridge yang berjarak kurang dari 200 meter dari pintu masuk gedung Parlemen.
Setelah kendaraannya berhenti, Masood kemudian keluar dari mobil dan berlari ke arah kompleks Westminster Palace. Saat itu Masood terlihat membawa dua bilah pisau di tangannya.
Masood kemudian menikam seorang polisi yang berjaga di pos keamanan kompleks gedung Parlemen. Polisi yang bernama Keith Palmer tewas akibat luka tikaman. Selain Palmer, dua warga sipil yang terdiri dari seorang wanita dan seorang pria juga tewas. Sedikitnya 40 orang lainnya luka-luka dalam insiden mengerikan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar