Kamis, 02 Maret 2017

Agustinus Turun dari Baliho Slipi Sebelum Raja Salman Lewat

Jakarta - Agustinus Woro alias Martinus turun setelah dua hari bertengger di atas baliho perempatan Slipi Petamburan. Dia turun dengan sendirinya tanpa diminta.

"Iya, Agustinus sudah turun, sekarang sedang makan bersama Kanit Sabhara (Iptu Sakiyo)," ujar Kapolres Pamleran Kompol Armunanto Hutahaean, saat dihubungi oleh detikcom, Kamis (2/3/2017).

Agustinus turun sekitar pukul 13.00 WIB. Saat itu, Polsek Palmerah sedang melakukan penjagaan perjalanan Raja Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud. Raja Salman melintas Tol Slipi sekitar pukul 14.00 WIB.

"Dia turun sebelum Raja Salman melintas," ujar Armunanto.

Agustinus melakukan aksinya pada Selasa (28/2) subuh. Dia bertahan selama lebih dari dua hari di atas baliho meski sempat diguyur hujan.

Ditemui di tempat terpisah, Kanit Sabhara Polsek Palmerah Iptu Sakiyo, bercerita, dia melihat Agustinus tiba-tiba turun dengan sendirinya. Dia pun mendekat dan membawa Agustinus makan.

"Sebelumnya pada malam 28 Februari 2017, saya mendatangi baliho, menyuruh turun. Tapi tidak berhasil, kemudian saya berjanji dalam hati, semoga saya yang membawanya turun," ujar Sakiyo sambil menemani Agustinus makan siang.

"Kemudian, tadi siang saya lihat di turun beberapa tangga. Saya langsung mendekat, kemudian merangkul dan mengajak makan," sambung Sakiyo.

Setelah turun, Agustinus dibawa ke rumah makan di dekat Perempatan Slipi Petemburan. Dia makan lahap dan minum air jeruk, dan air putih.


Agustinus Panjat Baliho Minta Pemerintah Usut Keponakannya yang Tewas

Agustinus memilih memanjat Slipi Petamburan karena dianggap dekat dengan gedung DPR. Hal ini berhubungan dengan apa yang dia tuntut.

Tuntutan ini pernah disampaikan pula oleh Agustinus pada aksinya memanjat baliho Grogol Petamburan, 9 Desember 2016. Keponakannya, David Natalis mati terbunuh di NTT. Selain karena keponakannya, Agustinus memanjat baliho karena anak kerabatnya tewas ditembak aparat.

"Keponakan saya yang yatim piatu, dibuhuh oleh tentara pada 10 Juni 2016, diusut sampai tuntas oleh Komnas HAM. Jangan sampai dibiarkan," ujar Agustinus saat diwawancara.

"Kedua, DPR yang dari NTT, Benny K Herman, dan teman-teman di komisi tiga. Bahwa pemuda NTT, Yosef yang mati ditembak Densus 88 harus diusut tuntas," sambungnya.

Namun, setelah memanjat, dia merasa Slipi Petemburan jauh dari DPR. "Saya pikir dekat, tapi ternyata jauh," ujar Agustinus.

Akhirnya, Agustinus turun dan akan melakukan aksi memanjat di komplek DPR. Dia belum menjadwalkan namun memastikan akan melakukan.

"Komisi III, siap-siap, saya akan memanjat kompleks DPR. Saya tidak tahu kapan. Setelah ini saya akan pulang ke Pasar Senen, ke (LSM) Gong Pancasila," ujar Agustinus. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar