Teti (52), Warga Kampung Cigosol, Desa Andir, Kecamatan Baleendah mengatakan ia bersama suami dan ketiga anaknya ke pengungsian sekitar Pukul 18.00 WIB, Sabtu (18/3/2017). Ia terpaksa kembali ke pengungsian karena ketinggian air di rumahnya sudah hampir mencapai 1 meter. "Tadi pas ke sini di dalam rumah sudah se pinggang orang dewasa. Mungkin kalau sekarang bisa mencapai 2 meter," tambahnya.
Ia mengaku baru tiga hari lalu pulang dari pengungsian. "Kembali lagi ke sini, soalnya air makin besar," tambahnya.
Korban banjir lainnya, Yuyun (37), rumahnya persis diapit dua sungai. Karenanya rumahnya langganan kena banjir. "Rumah saya diapit dua sungai, Sungai Citarum dan Sungai Cisangkuy. Kalau kedua sungai itu meluap pasti banjir dan harus mengungsi," ujarnya.
Pantauan detikcom, hingga kini korban banjir Baleendah masih berdatangan dan mulai memenuhi pengungsian Gedung Inkanas Baleendah. Ada yang berjalan kaki, ada yang naik angkot dan ada juga yang menaiki ojeg lengkap dengan barang bawaannya.
Sementara itu, Kepala Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung Tata Irawan mengatakan, sekitar 386 jiwa dari 126 kepala keluarga kembali ke pengungsian. "Pengungsian tersebar di Gedung Inkanas, Gedung SKB, Gor Kelurahan Baleendah, dan Masjid Nurul Falah Dayeuh Kolot," ujarnya.
Tata menerangkan, debit air di Wilayah Majalaya masih mengalami peningkatan namun arusnya tidak terlalu tinggi. Tinggi Muka Air (TMA) di wilayah tersebut terakhir sekitar Pukul 16.00 WIB mencapai 263 cm.
"Jika TMA Citarum Majalaya turun, besok pagi air juga akan surut tapi jika sebaliknya pengungsi pun akan bertambah. Kami tetap mengimbau kepada masyarakat tetap waspada karena status bencana banjir di Kabupaten Bandung masih dalam status siaga bencana," pungkasnya.
Bukan hanya merendam wilayah Kecamatan Dayeuh Kolot, Bojong Soang dan Baleendah saja, sore tadi banjir juga merendam wilayah Majalaya, Rancaekek dan Cicalengka.
Foto: Wisma Putra
|
Sementara itu berbagai bantuan dari berbagai pihak mulai disalurkan. Seperti puluhan komunitas yang tergabung dalam Forum Komunitas Kabupaten Bandung (FKKB) yang menyalurkan donasi untuk korban banjir.
Kordinator FKKB Ghina Hasanah mengatakan penggalangan donasi tersebut dilakukan untuk membantu meringankan beban para korban banjir di wilayah Kabupaten Bandung.
"Penggalangan donasi dilakukan, Minggu lalu di CFD Soreang dan CFD Majalaya," katanya.
Bukan hanya anggota FKKB, untuk menarik banyak donasi dilibatkan pula Mojang Jajaka Kabupaten Bandung dan puluhan mahasiswa dari berbagai universitas turut dilibatkan dalam penggalangan donasi tersebut. Di antaranya, mahasiswa UIN SGD Bandung Jurusan Jurnalistik, Sastra Inggris, Bimbingan Konseling Islam dan mahasiswa UNIBBA Jurusan Geografi.
"Selain menggalang donasi di CFD Soreang dan CFD Majalaya, puluhan mahasiswa yang berada di dua universitas itu juga menggalang donasi di kampusnya," tambahnya.
Dari penggalangan donasi yang dilakukan selama satu minggu itu, FKKB memberikan 5 karung dan 3 dus pakaian layak pakai dan uang tunai senilai Rp. 3.844.500 yang disalurkan melalui Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Kabupaten Bandung.
Kordinator Daerah MRI Kabupaten Bandung, Atep menghaturkan terimakasih atas bantuan yang diberikan dari FKKB untuk para korban banjir. "Terimakasih telah ikut membantu, MRI Kabupaten Bandung akan salurkan bantuan ini kepada orang yang membutuhkan dan tepat sasaran," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar