Jakarta - Penajaman visi dan misi paslon pada kampanye putaran I Pilkada DKI 2017 dilakukan dengan cara debat. Komisioner KPU RI Hadar Nafis Gumay mengatakan, pada putaran kedua nanti, penajaman visi dan misi bisa dilakukan dengan cara lain.
"Penajaman visi misi itu tidak hanya berarti satu model kampanye atau metode debat saja, yang lain bisa juga," ujarnya di Kantor LBH Jakarta, Jl Diponegoro, Jakarta Pusat, Jumat (3/3/2017).
Menurutnya, para paslon bisa melakukan penajaman visi dan misinya melalui pertemuan terbatas dan tatap muka dengan masyarakat. Dia menyarankan para paslon untuk bisa memaksimalkan setiap kesempatan guna menajamkan visi dan misinya.
"Atau melalui selebaran dokumen kampanye, itu kan bisa juga dalam format yang penajaman. Atau dialog, pertemuan itu bisa tanya jawab. Kami mengarahkan, di situlah penajaman visi misinya dilakukan," katanya.
"Hendaknya mereka juga lebih tajam, lebih rinci bicara dengan para calon pemilih mereka. Jadi artinya penajaman visi misi itu bukan hanya dalam bentuk debat," lanjut Hadar.
Hadar menjelaskan, jika nantinya terdapat perubahan dalam keputusan yang dikeluarkan KPUD DKI terkait pilkada putaran kedua, hal itu bukan masalah. Dia menilai, perubahan tersebut mampu memperbaiki pelaksanaan pilkada dan berlandaskan keadilan.
"Perubahan itu kan dalam rangka penyempurnaan, melengkapi, memperjelas. Kalau kita sama-sama melihat ini adalah kebutuhan untuk semua, bukan hanya pasangan calon tertentu, ini kebutuhan pemilih, ya kenapa tidak kita lakukan," tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar