Larangan yang diusulkan oleh dua asosiasi pedagang utama tersebut akan mulai berlaku Rabu (01/03).
Mereka berpendapat kedua perusahaan minuman ringan itu mengambil air terlalu banyak dari sungai-sungai sehingga para petani menghadapi kesulitan mengairi lahan pertanian saat musim kering.
Lebih dari satu juta toko diperkirakan akan mematuhi larangan itu.
- Tamil Nadu menutup 500 toko alkohol milik pemerintah
- Sekitar 100 paus terdampar di Tamil Nadu, India
- Mantan pengungsi Palestina dirikan pabrik Coca-Cola
Kedua asosiasi besar tersebut, Federasi Pedagang Tamil Nadu (FTNTA) dan Forum Asosiasi Pedagang Tamil Nadu (TNTAF), mengatakan larangan itu diusulkan setelah menyaksikan kehadiran kaum muda dalam jumlah besar, bulan lalu, menentang larangan festival tradisional Jalikattu atau menaklukkan kerbau.
Para kaum muda tersebut berpendapat larangan Jallikattu sebagai serangan atas tradisi dan budaya lokal.
(EPA/JAGADEESH NV) Usulan laranganCoca-Cola danPepsi dianggap mendapat momentum saat unjuk rasa menentang laranganJallikattu.
"Kami memulai kampanye menentang minuman ringan beberapa bulan lalu. Namun mendapat momentum ketika kami memberi dukungan kepada gerakan pro-Jallikattu," Tha Vellaiyan, Presiden FTNTA kepada BBC Tamil.
"Minum Pepsi dan Coca-Cola tidak baik untuk kesehatan Anda karena gula yang tinggi dan kandungan kimianya. Kami mempromosikan minuman ringan India, dan mendorong penjualan jus buah yang lebih baik."
Asosiasi juga mendesak pasar swalayan, restoran, dan hotel mengikuti larangan tersebut untuk membantu 'kesejahteraan pengusaha lokal dan petani."
Pepsi dan Coca-Cola belum memberi komentar atas larangan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar