asa (28/3/2017).
"Saya ingin meminta privasi untuk keluarga kami, khususnya anak-anak, di waktu sulit ini," imbuhnya.
Pernyataan itu disampaikan setelah ibu Masood, Janet Ajao juga menyatakan sangat terkejut dan sedih atas perbuatan putranya. Dikatakan Ajao, dirinya menangis untuk para korban.
"Sejak mengetahui bahwa putra saya yang bertanggung jawab, saya telah mengeluarkan banyak air mata untuk orang-orang yang terperangkap dalam insiden mengerikan ini," kata Ajao dalam statemennya yang juga disampaikan melalui Kepolisian Metropolitan.
"Saya ingin membuat hal ini benar-benar jelas, sehingga tak ada keraguan, bahwa saya tidak membenarkan tindakannya juga mendukung keyakinan yang dipegangnya, yang menyebabkan dia melakukan kekejaman ini," imbuh Ajao.
Masood ditembak polisi usai membunuh seorang polisi di dekat gerbang Gedung Parlemen di London pada Rabu (22/3) sore waktu setempat. Sebelum menusuk mati polisi bernama Keith Palmer tersebut, pria berumur 52 tahun itu menabrakkan mobilnya ke para pejalan kaki di Jembatan Westminster, hingga menewaskan tiga orang. Ketiganya adalah seorang pria Amerika Serikat bernama Kurt Cochran (54), seorang wanita Inggris bernama Aysha Frade (43) dan seorang kakek berusia 75 tahun yang meninggal saat dirawat di rumah sakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar