Sabtu, 04 Maret 2017

Tebing Sekolah di Sukabumi Ambruk, Seorang Ibu Nyaris Tertimbun

Sukabumi - Tembok Penahan Tanah (TPT) SDN 1 Pasirhalang, Kecamatan Sukaraja, Sukabumi ambruk dan menghantam dinding pesantren. Akibatnya seorang ibu sempat terseret longsoran bangunan tersebut dan nyaris tertimbun.

Tebing Sekolah Dasar di Sukabumi ambruk. Tebing Sekolah Dasar di Sukabumi ambruk. Foto: Syahdan Alamsyah/ detikcom

Informasi dihimpun detikcom, peristiwa itu terjadi saat hujan lebat pada Sabtu (4/3). Ibu yang bernama Enung (42) itu tengah dalam perjalanan menuju kediamannya usai menengok putranya yang menginap dirumah kerabatnya.

"Bu Enung baru nengokin anaknya di rumah tepat diatas tembok lewat tangga TPT dibelakang SD, tiba-tiba suara gemuruh terdengar diiringi teriakan bu Enung. Saat itu saya melihat bu Enung terseret material tanah dan tembok, suara gemuruh selesai saya lihat Bu Enung dalam posisi terkubur nyaris seluruh badannya," kata Ismet Wahyu (28) salah seorang santri di Pondok Pesantren Warusattul Anbiya, Minggu (5/3/2017).

Tebing SD di Sukabumi ambruk. Tebing SD di Sukabumi ambruk. Foto: Syahdan Alamsyah/ detikcom

Saat kejadian, Ismet dan teman-temannya tengah membersihkan selokan. Ia langsung bergegas ke lokasi dan menyelamatkan Enung. "Kita langsung gendong Bu Enung, beliau langsung dibawa ke puskesmas. Nggak ada luka serius cuma memar-memar di badannya," lanjut Ismet.

Sementara itu, ditemui di kediamannya, Enung menceritakan jika saat kejadian tidak ada tanda-tanda tebing akan roboh. Begitu juga ketika tebing tembok itu ambruk, ia hanya merasakan badannya terbawa geseran tanah.

Ibu Enung yang nyaris tertimpa ambrukan bangunan. Ibu Enung yang nyaris tertimpa ambrukan bangunan. Foto: Syahdan Alamsyah/ detikcom

"Saya baru pulang nengok anak yang nginap di rumah saudara, rumahnya ada diatas tebing tembok. Saat turun tangga tiba-tiba terasa gerakan, setelah itu saya ngerasain kayak keseret air saya teriak-teriak minta tolong. Badan bergulingan dan tau tau sudah dibawah setengah badan saya tertimbun," ungkap Enung.

Enung mengaku tidak mengalami luka-luka serius, hanya saja kepala, punggung dan pinggannya sakit. "Saya ngerasa badan saya kayak dibentur-benturin ke tembok, sepertinya terkena material yang kebawa longsor," imbuhnya.

Belum diketahui berapa jumlah kerugian akibat kejadian ini, menurut keterangan warga pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan desa setempat sudah melakukan pendataan ke lokasi longsoran. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar