Jakarta - Susilo Purwanto, seorang penjaga palang busway, dikeroyok oleh orang-orang. Susilo babak belur. Kini laporan ke polisi sudah dibikin, pihak TransJakarta bakal menyerahkan rekaman CCTV berisi adegan pengeroyokan itu.
"Kami menunggu dulu 24 jam setelah laporan tertulis. Bila ada permintaan, kita serahkan CCTV yang kami punyai," kata Pejabat Humas PT Transjakarta Wibowo kepada detikcom, Minggu (5/3/2017).
Pengeroyokan terjadi pada Jumat (3/3) lalu, lokasinya di Jalan Tambak arah Matraman. Polisi mengaku menerima laporan sejak Jumat malam lalu.
Widodo terlebih dahulu akan mengecek ketersediaan CCTV yang menyorot titik pengeroyokan terhadap Susilo. "Ya. Harusnya ada," ujarnya.
Dalam kejadian itu, awalnya Susilo melarang pengendara motor masuk ke busway. Namun pemotor itu justru memukul Susilo, dan berlalu. Selang tak berapa lama, pemotor itu kembali lagi membawa sekitar enam orang dan mengeroyok Susilo sampai pelipisnya berdarah.
"Kalau memang mau cepat, ya naik TransJakarta, jangan menerobos jalur busway-nya. Bayar Rp 3.500, ke mana saja," tanggap Wibowo.
Soal kejadian serupa, Wibowo menyatakan kasus pemukulan terhadap petugas busway sudah agak turun jumlahnya. Namun yang masih sering terjadi adalah pengemudi yang marah terhadap petugas TransJ yang menjaga palang busway.
"Ya motor, ya mobil, sama-sama mau menerobos," tuturnya.
Supaya pemukulan oleh pengguna jalan yang kesal tak terulang, petugas penjaga palang busway diperitnahkan menaati prosedur operasi standar (SOP) penjagaan. Teguran harus dilakukan secara sopan dan mengedukasi. "TidakBOLEH pakai kata-kata yang memancing emosi," tutur Wibowo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar