Berdasarkan pantauan detikcom, Sabtu (18/3/2017), jalan arteri yang biasanya padat oleh kendaraan besar, kini tak terlihat. Hanya ada beberapa kendaraan kecil yang melintas dan arus lalu lintas lancar.
Tiga bulan terakhir, ruas jalan arteri di Kabupaten Purwakarta macet. Hal itu disebabkan oleh pengalihan kendaraan dari Jembatan Cisomang, Tol Cipularang sehingga di jalan arteri tersebut 'diserbu' kendaraan besar.
Foto: Mukhlis Dinillah
|
Tidak hanya menyebabkan kemacetan, keberadaan kendaraan besar itu juga membuat tingkat kecelakaan tinggi. Belum lama ini, sebuah bus mengalami rem blong hingga menabrak sejumlah kendaraan. Tiga orang tewas dalam insiden itu.
Melihat kondisi itu, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi bersikap tegas dan membuat kebijakan pembatasan kendaraan yang melintas di jalan arteri. Namun, pembatasan itu berlaku untuk kendaraan umum saja.
"Kendaraan besar seperti bus umum dan truk dilarang melintas di jalan kota. Tetapi untuk truk angkut barang ke wilayah industri masih diperbolehkan termasuk bus karyawan," kata Dedi.
Kebijakan pembatasan kendaraan ini disambut baik oleh salah seorang sopir angkot jurusan Plered-Purwakarta, Yana (40). Menurutnya, jalan arteri kini tidak lagi macet. Tentunya berdampak terhadap pendapatan Yana.
"Saat Jembatan Cisomang ditutup pendapatan turun drastis. Siapa yang mau berjam-jam di kendaraan yang biasanya hanya 45 menit ke Plered," ucap Yana.
Lengangnya jalur arteri Purwakarta sendiri bukan hanya terkait adanya pelarangan kendaraan besar memasuki wilayah Kota Purwakarta. Tetapi dibukanya gerbang tol Sawit tepatnya di kilometer 99+400 Tol Purbaleunyi.
Pengoperasian gerbang darurat itu bertujuan untuk mengurai kemacetan yang terjadi di gerbang keluar Jatiluhur. Namun, hanya kendaraan golongan II dan III saja yang bisa melintasi gerbang tersebut.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Purwakarta, Jaya Pranolo mengatakan pihaknya sudah memasang rambu termasuk memberikan pengawasan dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian.
"Kita sudah pasang rambu di Ciganea dan Sadang. Kami dan polisi terus berkoordinasi untuk selalu memberikan pengawasan dengan menempatkan di beberapa titik," tutur Jaya.
Jaya menambahkan, lalu lintas di Kota Purwakarta, usai dikeluarkannya larangan kendaraan besar masuk cukup meminimalisir kemacetan.
"Bus umum terkadang menambah kemacetan. Sekarang tidak ada lagi yang masuk wilayah kota sehingga jalan kota intensitas kemacetannya berkurang," kata Jaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar