Serang - Utusan Raja Arab Saudi Salman Bin Abdulaziz Al Saud rupanya empat meninjau destinasi pariwisata Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung di Pandeglang, Banten. Rombongan tersebut melihat potensi investasi pariwisata di kawasan selatan Banten tersebut.
"Jadi utusan dari rombongan Raja Salman, Jumat (3/3) lalu pergi ke Tanjung Lesung. Diterima oleh manajemen tapi masih dalam tahap survei untuk melihat-lihat potensi," ujar Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Eneng Nurcahyati saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (7/3/2017).
Utusan Raja Salman diterima perwakilan PT. Banten West Java Tourism dan manajemen Tanjung Lesung. Meskipun belum ada kesepakatan investasi, pihat PT. BWJ sudah menawarkan konsep pembangunan kawasan.
"Mereka melakukan survei, pihak PT. BWJ menawarkan beberapa investasi yang memang sudah direncanakan seperti pembangunan hotel, marina dan sebagainya," ujarnya.
Eneng menyebut proposal soal peluang investasi masih akan dipelajari. Diharapkan ada tindaklanjut dengan pihak Arab Saudi.
"Secara detail mereka baru akan mempelajari. Harapannya sih bisa intens hubungan komunikasinya dengan utusan. Sehingga ke depan betul-betul ada pembicaran," tuturnya.
Pemprov Banten menurut Eneng menyambut baik kedatangan utusan Raja Salman dan rencana investasi di Kawasan Tanjung Lesung. Pemprov akan memberikan layanan dalam membantu proses investasi di kawasan yang secara khusus menjadi destinasi pariwisata yang dulu diresmikan Presiden Jokowi.
"Dari pemerintah berharap bahwa pihak PT. BWJ, Tanjung Lesung bisa melakukan komunikasi intens dari utusan yang datang dan memberikan informasi yang dibutuhkan, sehingga proses yang mengarah kepada kesepakatan nanti itu bisa terwujud," jelasnya.
Dalam kunjungan Raja Salman ke Indonesia, ada sebelas MoU yang ditandatangani sejumlah menteri Indonesia-Saudi. MoU itu berisikan peningkatan hubungan kedua negara, yang mencakup kerja sama hubungan luar negeri, kesehatan, kebudayaan, transportasi, perdagangan, keagamaan, serta pendidikan.
Wapres Jusuf Kalla sebelumnya mengatakan pihak Saudi menginginkan dibuatnya destinasi wisata Timur Tengah di Indonesia. Potensi wisman dari Saudi disebut cukup besar.
"Jadi famili. Kalau orang Timur Tengah kan berwisata dengan keluarga, kecuali kalau ke Puncak, kalau ke Puncak nggak. Tetapi kalau di Bali atau di Mandalika nanti atau di Padang dia minta segera. Itu antara lain. Mereka bicara lagi tadi di sini," terang JK, Sabtu (4/3).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar