"Saya ditugaskan Pak Presiden untuk menyalurkan langsung bantuan bagi korban banjir bandang yang menimpa Garut, September lalu. Bantuan tersebut disalurkan dalam Program Keluarga Harapan (PKH) non tunai," ujar Khofifah di Panti Werdha, Sabtu (4/3/2017).
Foto: Hakim Ghani-detikcom
|
Mensos menunjukkan empatinya saat menyerahkan bantuan kepada ahli waris korban banjir bandang yang jasad anggota keluarganya hingga saat ini belum ditemukan. Keluarga korban menceritakan pengalaman mengerikan yang dialami saat luapan air Sungai Cimanuk menghanyutkan anggota keluarga mereka.
"Sebenarnya saya sangat terenyuh, speechless,saya sangat merasakan apa yang ibu dan bapak rasakan, karena saya juga tahu bagaimana rasanya saat ditinggalkan orang yang kita sayangi," katanya.
Warga menyambut baik bantuan yang diberikan Kemensos. Mereka juga berharap agar segera diberikan bantuan berupa pekerjaan oleh pemerintah.
"Alhamdulillah, bantuan ini saya sangat apresiasi kepada Bu menteri, terima kasih sekali. Ke depannya saya berharap agar saya dan yang lainnya diberikan pekerjaan agar tidak menganggur," ujar salah seorang penerima bantuan, Jajang (39).
Foto: Hakim Ghani-detikcom
|
Kemensos memberikan bantuan berupa sembako dengan jumlah total hampir Rp 200 juta dan bantuan jaminan hidup senilai hampir Rp 3,5 miliar.
Selain untuk para korban banjir bandang Garut September 2016 lalu, bantuan tersebut juga diperuntukan bagi para korban pergeseran tanah di Kecamatan Cisompet pada awal tahun 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar